welcome

I'm holding on your rope,
Got me ten feet off the ground
I'm hearin what you say but I just can't make a sound
You tell me that you need me
Then you go and cut me down, but wait
You tell me that you're sorry
Didn't think I'd turn around, and say...

It's too late to apologize, it's too late
I said it's too late to apologize, it's too late

I'd take another chance, take a fall
Take a shot for you
And I need you like a heart needs a beat
But it's nothin new
I loved you with a fire red-
Now it's turning blue, and you say...
"Sorry" like the angel heaven let me think was you
But I'm afraid...

It's too late to apologize, it's too late
I said it's too late to apologize, it's too late

It's too late to apologize, it's too late
I said it's too late to apologize, it's too late
It's too late to apologize, yeah
I said it's too late to apologize, yeah-
I'm holdin on your rope, got me ten feet off the ground...

-Apologize, One Republic




One Republic - Apologize


{/Lunch — Pt.1.2
Sunday, August 2, 2009 ( 11:04 AM )

Tuk, tuk, tuk. Kyou mengetuk permukaan meja kayu dengan tidak sabaran. Yah, karena itu tadi, belum juga melihat batang hidung si Ucchi. Kemana manusia satu itu, eh? Tidakkah sahabatnya itu tahu kalau sebenarnya Kyou sedang agak terburu-buru sekarang. Belum lagi, perutnya lapar. Dengar suara kruyukan-nya itu? Ha! Benar, itu perut Kyou. Lambung Kyou. Diliriknya jam tangan, dan berdecak kesal mengingat sekarang sudah pas waktunya makan siang. Malangnya, dia tak bawa uang sepeser pun. Dompet pun tidak!

Seandainya ada makanan jatuh dari langit—maksudnya, makanan yang dilayangkan oleh Naoko jatuh, gitu, ke mejanya Kyou. Ah, berkhayal saja kau! Perut lapar membuat otaknya semakin tidak beres saja, gawat ini. Jangan-jangan nanti ketika Ucchi sudah datang, Kyou dalam keadaan pingsan karena kelapa—

"Kau tadi sudah memakan onigiri dua kucing tadi. Kucing-kucing manis ini tidak kebagian."

HA?!

"—HA?" Jawaban singkat yang terdengar bodoh memang, apalagi ditanggapi dengan kedua alis terangkat, dilanjut dengan dahi mengernyit, dan sebuah garukan kecil di kepala—topi—nya. Siapa yang barusan bicara? Bocah yang tadi bersama si pria? yeap, it's him. Oh, tunggu! Nampaknya yang bersangkutan tak bisa kita panggil sebagai bocah karena jika diteliti lebih lanjut, perawakannya hampir sama seperti Kyou. Sebaya? Mungkin. Dan dia—murid baru? Bukan urusannya. Bocah—remaja—itu dengan terhuyung kembali ke mejanya semula setelah tadi berkata tidak jelas pada Kyou. Menuduh sembarangan? Ampun, tidak dengar bunyi merdu lambung Kyou, eh, kawan? Pemuda bertopi itu mengernyitkan dahinya lagi, mengetuk-ngetuk tepi dahinya dengan telunjuk kanan kemudian memutar bola matanya malas. Itu isyarat gila, sekedar informasi.

Soal kucing yang tadi dibicarakan, membuat Kyou menunduk ke bawah mejanya. Mencari-cari si kucing, tentu, karena penasaran. Memangnya kucing makan onigiri—maksudnya, umeboshi di dalamnya itu—memangnya tahan? Sama air panas saja sudah mengeong tidak keruan. Mengerling meja di seberangnya, meja di bawah si remaja (Kazuma.red) ternyata kedatangan penghuni. Dan tampaknya sudah daritadi.

Ini membuat Kyou secara tidak langsung tersenyum simpul—kawan-kawan lamanya, ternyata. Malang sekali harus melihat Mizuno dengan keadaan naas seperti itu; dia pasti kehilangan kucingnya lagi. Si Ucchi. Kyou menahan tawanya mengingat nama itu, berusaha untuk tidak mengaitkannya dengan si Ucchi yang ditunggunya. Oh, tenang kawan! Yang ditunggu Kyou itu manusia, bukan kucing.

"Kau ngapain disana, Mizuno?" kekehnya pelan, kepalanya masih berada di bawah meja. Sedikit berharap Mizuno mau menaggapinya, setidaknya dengan kata-kata singkat—entah kenapa sejak mereka menginjak remaja, tali persahabatan itu renggang sekali. Diliriknya Tomo yang tengah berbicara pada Mizuno, tersenyum kecil padanya. Pemain sudah lengkap, eh? Tinggal seorang lagi dan—

memangnya kalau semuanya sudah ada, kau ingin apa, Kyou?

Entahlah.

Bola matanya bergulir kepada si remaja ngelindur tadi. Benar kan! Nampaknya yang bersangkutan punya hobi tidur sambil berjalan. Apa baiknya dibangunkan saja? Hm, Kyou belum menguasai penuh sihir mengeluarkan air walau sudah mempelajarinya—kau tidak akan tahu kalau tidak mencobanya, bukan, Kyou? Senyum jahil menghiasi wajahnya, sementara tangan kanannya mengeluarkan tongkat Holly 25 senti berinti Kuku Kamaitachi. Nampaknya butuh hiburan kecil, ya? Salahkan Ucchi yang membuat Kyou menunggu terlalu lama. Ia menyembulkan tongkat sihirnya dari balik meja, mengayunkannya ke arah si remaja ngelindur dan mulai menggumamkan rapalan mantra. Berharaplah pengucapannya benar!

"Mizu-ne, mizu-chi. Sono nin notame, mizu wo sosogu tameni."

BYURR!!

Err—salah sasaran, Kyou! Sihirmu malah meleset ke meja lainnya (Chiba.red).

Siapkan kaki seribu, kalau begitu?

Labels: , , ,